Mira Murati Pimpin CEO Sementara OpenAI

Jakhoster Blog, JAKARTA – Dalam pengumuman terbaru, dewan direksi OpenAI, Inc., badan pengatur untuk semua kegiatan OpenAI, mengungkapkan perubahan signifikan dalam kepemimpinan. Sam Altman, CEO dan salah satu pendiri OpenAI, akan mundur dari perannya dan meninggalkan dewan direksi. Chief Technology Officer (CTO) perusahaan, Mira Murati, telah ditunjuk sebagai CEO sementara dengan segera, sementara proses pencarian sedang berlangsung untuk mengidentifikasi pengganti permanen.

Mira Murati, anggota kunci tim kepemimpinan OpenAI selama lima tahun terakhir, telah memainkan peran penting dalam evolusi organisasi menjadi pemimpin global dalam kecerdasan buatan (AI). Pengalamannya yang luas, pemahaman mendalam tentang nilai-nilai, operasi, dan bisnis perusahaan, ditambah dengan kepemimpinannya dalam penelitian, pengembangan produk, dan fungsi keamanan, membuatnya menjadi kandidat yang cocok untuk peran CEO sementara.

Keputusan tentang kepergian Sam Altman muncul setelah proses tinjauan yang cermat oleh dewan direksi, yang menyimpulkan bahwa ada masalah konsisten terkait transparansi dalam komunikasinya. Ketidaktransparanan ini dianggap menghambat kemampuan dewan untuk melaksanakan tanggung jawabnya dengan efektif, menyebabkan kehilangan keyakinan dalam kapasitas Altman untuk memimpin OpenAI.

Dalam pernyataan, dewan menekankan struktur yang disengaja dari OpenAI, diciptakan untuk memajukan misinya memastikan bahwa kecerdasan buatan umum memberikan manfaat bagi seluruh umat manusia. Sambil mengungkapkan rasa terima kasih atas kontribusi Altman dalam pendirian dan pertumbuhan OpenAI, dewan menyoroti kebutuhan akan kepemimpinan baru untuk membimbing organisasi tersebut ke depan.

Saat pencarian CEO permanen dimulai, penunjukan Mira Murati sebagai CEO sementara dianggap sebagai langkah strategis. Masa jabatannya yang panjang dengan OpenAI, keterlibatannya menyeluruh dengan semua aspek perusahaan, dan keahliannya dalam tata kelola dan kebijakan kecerdasan buatan membuatnya sangat cocok untuk memimpin OpenAI selama periode transisi ini.

OpenAI, didirikan sebagai organisasi nirlaba pada tahun 2015 dengan misi inti untuk memastikan manfaat kecerdasan buatan umum bagi seluruh umat manusia, mengalami restrukturisasi pada tahun 2019. Restrukturisasi ini bertujuan untuk memungkinkan perusahaan mengumpulkan modal sambil tetap mempertahankan misi, tata kelola, dan pengawasan nirlaba. Sebagian besar dewan terdiri dari direktur independen yang tidak memiliki saham di OpenAI.

Sebagai bagian dari transisi kepemimpinan ini, Greg Brockman akan turun dari jabatan ketua dewan namun akan tetap berada dalam perannya di perusahaan, melapor langsung kepada CEO.

Dewan menegaskan komitmennya terhadap misi dan prinsip-prinsip OpenAI, mengakui kebutuhan akan kepemimpinan dinamis untuk menavigasi tantangan dan peluang di ranah yang terus berkembang dalam kecerdasan buatan. Transisi ini menandai momen kunci bagi OpenAI dalam berkontribusi pada pengembangan dan penerapan teknologi kecerdasan buatan secara bertanggung jawab secara global.