Pernah ngalamin gak mau transfer untuk beli barang secara online dengan nominal hanya Rp.35.000 dan ternyata bank yang kita miliki tidak terdapat di rekening penerima toko online yang bersangkutan, untuk menyelesaikan pembayaran kita harus melakukan transaksi antar bank. dan tahu kah kamu untuk transaksi ini pihak bank akan mengenakan biaya transfer sebesar Rp.6.500. ya benar 🙂 berarti harga barang yang kamu beli naik harganya dikarenakan biaya transfer hahaha. diantara kamu pengguna bank akan mengalami hal sama jika harus berhubungan dengan transfer antar bank, apalagi yang gemar berbelanja online atau melakukan bisnis secara online andaikan 1 kali per hari kita melakukan transfer antar bank. di kalikan 30 hari bisa di kalkulasi bahwa sebanyak Rp. 195.000 yang harus kita keluarkan 🙂 banyak ya… dengan Rp.195.000 bisa dapat baju baru, pulsa data quota maksimal.
Untung saja indonesia punya banyak orang brilliant 🙂 Terutama yang sering atau pernah mengalami hal serupa. sebut saja mawar eh..hehehehe. peluang ini ditangkap oleh 3 mahasiswa Universitas Indonesia bernama Ari, Luqman & Ginanjar. Ide awal dijalankan dengan menggunakan form online untuk kalangan teman-teman dekat ternyata respon yang di dapat diluar ekspektasi seperti dikutip di http://uiupdate.ui.ac.id
Dalam 4 hari pertama, Flip telah memproses hampir 100 transaksi dan terus meningkat sampai hari ini. Dari sebuah ide yang dahulu tidak ada yang mempercayainya, dalam waktu satu bulan, ide tersebut telah membantu ratusan orang menghilangkan biaya transfer antar bank dengan nilai transaksi ratusan juta rupiah.
dari situ mereka berfikir untuk mengembangkan ide mereka membangun sebuat situs https://goflip.me/beta bagi pengguna diluar teman-teman sampai pada tanggal 10 Januari 2016, secara resmi meluncurkan aplikasi Flip.id dan secara fantastis telah diunduh lebih dari 1.000 pengguna selang 1 hari dari peluncurannya. di dalam aplikasi ini pengguna ditawarkan fitur “bantuan” yang fitur live chat dengan Customer Friend Flip yang uniknya sapaan mereka kepada pengguna adalah “Kakak” dalam fitur ini layaknya chatting dengan teman melalui aplikasi messaging sehingga keluhan seputar penggunaan aplikasi atau proses transfer sehingga bisa dengan lebih cepat dan mudah.
Setelah peluncuran Android OS yang sukses pihak Flip akan segera meluncurkan kembali aplikasi dengan platform iOS namun mengutip Rafi Putra Arriyan, Co-founder Flip.id, yang juga merupakan alumni Fakultas Ilmu Komputer UI.
“Lebih dari 70% pengguna mengakses Flip.id dengan menggunakan perangkat mobile. Oleh karena itu aplikasi mobile Flip.id akan menjadi fokus utama kami. Pengguna dapat mengharapkan update-update fitur terbaru yang akan memudahkan transaksi dalam waktu dekat. Jika ada saran atau ide fitur yang ingin kami buat di aplikasi Flip.id, pengguna dapat mengirimkannya ke hello [a] flip.id,” imbuh Rafi.
Sayangnya, perjalanan Flip tidak selalu berjalan mulus. kendala selalu dialami dalam menjalankan flip.id dari kekurangan uang untuk dikirim ke rekening bank tertentu, sampai perintah penutupan layanan oleh Bank Indonesia. kian terkenalnya layanan Flip, membuatnya menjadi perhatian khusus dari Bank Indonesia (BI). dan pada Pada bulan Juli 2016, mereka pun mendapat telepon dari pihak BI untuk datang ke kantor BI guna mempresentasikan layanan mereka. “Sebelum menerima telepon tersebut, pihak flip.id sebenarnya telah mencoba datang ke BI untuk melakukan konsultasi. namun ditolak. baru setelah mendapatkan telepon tersebut Setelah hari raya Idul Fitri tahun 2016, Ari dan rekan-rekannya pun memenuhi panggilan BI. Di sana, mereka membeberkan mekanisme layanan yang mereka hadirkan, serta jumlah transaksi yang mereka layani hingga saat ini.
Melihat nilai transaksi yang dilakukan mencapai milyaran rupiah maka layanan pengiriman uang seperti ini harus mempunyai izin, mereka pun meminta kami untuk langsung menutup layanan saat itu juga, dan mulai mengurus izin ke Direktorat Kebijakan Sistem Pembayaran (DKSP). sampai akhirnya mereka mengantongi ijin 10 bulan setelah pengajuan dengan syarat verifikasi tatap muka dengan cara menggandeng alfamart yang membebani biaya sebesar Rp.4.500 untuk aktivasinya.